JALAN
KEMENANGAN
Hallo
September..... yup tak terasa hari semakin bertambah, umur bertambah,
pengalaman bertambah, pengetahuan bertambah dan tak luput dosa juga bertambah
pula, namun meski begitu tak akan menghalangi kita untuk tetap mencoba berkarya
dan berprestasi bukan ..??
Iya
bulan lalu 17 Agustus 2015, kita baru saja merayakan HUT kemerdekaan RI yang
ke—70 dengan bertemakan “AYO KERJA”. Ngerti kan makna dan maksudnya dari 2 kata
itu? Yup, teman-temanku pernahkah kalian berfikir kira-kira apa yang telah kita
lakukan untuk negara?, apa yang telah kita lakukan untuk agama? Apa yang telah
kita lakukan untuk sekolah ? apa yang telah kita lakukan untuk orang tua ?
mungkin beberapa dari teman-teman ada yang telah mampu membahagiakan dan
membanggakan kedua orang tua, tapi saya yakin pasti ada yang belum dapat memenuhi itu tadi. Itulah yang harus
kita fikirkan sekarang.
Dari
kata “AYO KERJA” kita diajak memikirkan apakah kita selama ini bermalas-malasan
atau kita biasa-biasa aja, atau bahkan kita orang yang berkerja sangat keras ?
seharusnya kita juga memikirkan hal itu dan apapun jawabannya entah kita orang
yang malas, biasa-biasa aja ataupun pekerja keras kita diwajibkan dan kudu
kerja-kerja dan kerja dan yang gak kalah penting dan paling penting itu ibadah
kepada sang pencipta yang gak boleh menurun dan berkurang lho ya... mengapa
kita musti bekerja ? mengapa harus dengan bekerja ? tentu karena jika kita
tidak bekerja setinggi apapun mimpi kita tak akan mampu menggapainya, ibaratnya
nih kita sedang lapar dan kita sedang duduk didepan meja makan yang berisi
beraneka jenis makanan yang sehat lagi mengenyangkan, tentu saya berani jamin
kalau kita pasti ingin makan, dan pertanyaanya adalah kira-kira jika kita malas
untuk mengambil makanan yang ada di meja akankah kita akan kenyang ? akankah
rasa lapar seketika hilang hanya dengan memandang makanan saja ? tidak kita
harus ada action untuk membuktikan dan mewujudkan keinginan kita. Maka dari itu
kita juga harus kerja. Eh tapi semboyannya kayaknya perlu ditambah, menjadi
“AYO KERJA DAN IBADAH” kayaknya itu lebih keren deh hehehe J
Dan Di
bulan agustus inilah kelas kami XII APK 3 mencetak sebuah cerita indah yang
pasti tak akan pernah terlupa oleh setiap penghuni didalamnya, di HUT RI yang
ke-70 ini menjadi bulan yang menyenangkan sekaligus tersebuk, banyak rekor yang
kupecahkan hehe (bukan rekor muri atau rekor dunia lho ya..). Di sekolahku
tercinta SMKN 1 TUREN memperingati HUT RI dengan cara yang berbeda. Salut juga
sama teman-teman OSIS atas ide-idenya. Jika HUT RI biasanya diwarnai dengan
lomba-lomba balab karung, sepak bola, makan krupuk, panjat pinang dan
lain-lain. Maka sekolahku beda, sekolah mengadakan lomba yang jujur saja
memaksa muridnya untuk kerja lebih keras dan juga lebih ekstra. Lomba-lomba
yang diadakan antara lain : Fotografi, film pendek, paduan suara, cipta karya,
tangkap lele, cerdas cermat dan pidato bahasa inggris yang wajib diikuti oleh
setiap kelas, dan hukumanya jika tidak mengikuti 1 lomba saja kelas yang
bersangkutan akan didenda sebesar 250.000 rupiah, woooww mahal juga..
Kala itu
kami memiliki segunung tugas yang harus segera diselesaikan, kami harus membagi
waktu kami untuk pelajaran dikelas, ekstrakurikuler, dan juga lomba yang akan
berlangsung. Pada awalnya mengingat kami sudah berada di kelas XII kami berniat
untuk tidak mengikuti beberapa lomba yang merepotkan dan menyita waktu, seperti
film, paduan suara, dan juga cipta karya. Kami berfikir lebih baik membayar
dari pada kita berfikir sesuatu yang belum tentu kita akan memenangkannya.
Namun, perdebatan terjadi didalam kelas, semua mengutarkan pendapatnya
masing-masing dan menganggap bahwa argumennya kuat. Pada akhirnya ketua kelas memutuskan untuk mengikuti semua lomba
yang ada dari pada kita harus terpecah karena sesuatu hal yang sangat sepele.
Kami menganggap
bahwa ini akan sulit, kami tak akan mengharapkan apa-apa selain kami tidak
didenda, kami hanya berpartisipasi belaka. Dan beberapa anggota kelas telah
kami beri kepercayaan untuk mengurusi lomba sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Dalam proses latihan dan penyelesaian karya lomba jangan pernah
bayangkan kalau semua berjalan dengan mulus, ada saja sesuatu yang selalu
membuat diantara kita ada yang marah dan sedih. Semua hal yang kita lakukan
untuk persiapan lomba dihiasi dengan pertengkaran, dilempari dengan cacian,
dihujani tangisan dan dihantui tugas yang selalu mengintai. Namun karna kami
tak pernah takut kalah dan karena kami tak pernah takut kecewa maka kami selalu berusaha yang terbaik yang bisa kami
lakukan.
Dalam
pembuatan film beberapa diantara kami musti pulang jam 8-9 malam (bisa kebayang
nggak? Yang pulang malam ini cewek lho?) dan kami telah siap menerima hukuman
dari orang tua karna pulang sekolah yang terlalu larut. Dalam pembuatan Cipta
karya di hantui rasa takut karena alat pemutar yang sempat gak terselesaikan
serta kelompok kerjanya yang harus pulang larut malam demi menyelesaikan
tugasnya. Cerdas cermat, mereka yang diberi kepercayaan belajar tiap kali ada
waktu bagi mereka, mengingat tugas mereka yang tak pernah selesai karena selalu
ditambah dan ditambah. Dalam Lomba Paduan suara yang seluruh warga kelas musti
belajar lirik+nada yang baru saja mereka dengar dengan benar dan mereka belajar
bagiamana agar suara mereka kuat sampai nada tinggi. Dalam Lomba Fotografi
mereka berkerja keras mencari objek yang cocok dan berkerja keras membuat
susunan kata agar lebih menarik. Dalam Lomba Tangkap lele yang bertanggung
jawab harus mati-matian menangkap lele dengan membuang jauh-jauh rasa takut dan
rasa geli, beneran salutt banget yang rela membasahi dirinya dengan air yang
bercampur dengan lele demi kelas. Dan lomba yang terakhir yang enggak kalah
kerja kerasnya adalah pidato dalam bahasa inggris, pidato dalam bahasa
indonesia aja susahnya minta ampun, naik keatas panggung pidato aja udah ngeri
banget rasanya apalagi pidato dengan bahasa inggris ? pasti kerja kerasnya juga
double double tuh.
Pada
akhirnya, Tuhan telah menjawab semua do’a kami, Tuhan telah membayar semua
kerja keras kami. Ya.. kami keluar sebagai pemenang disekolah. Jujur saja kami
tak pernah sesenang ini mengapa ? karena persiapan kami yang bahkan tidak
matang sama sekali,persiapan yang diselimuti dengan darah pertengkaran yang
mengancam kekompakan sebuah keluarga besar, persiapan yang membuat kami saling
membenci, memaksa kami saling menyakiti, persiapan yang pada akhirnya
mendewasakan kami menjadi keluarga yang saling mengerti karakter satu sama
lain, keluarga yang saling menyayangi, saling mendukung dan saling diantara
yang saling. Kami menjadi juara 1 Paduan suara dengan menyanyikan lagu
“Indonesia Raya” dan lagu andalan kami yang bahkan kami gak pernah tau judulnya
yaitu “Indonesia Jaya”, Menjadi Juara 1 Lomba Cipta Karya dengan sebuah karya
yang sederhana namun sangat berguna yaitu “Mesin Penyaring Tepung” oleh Team Krew
wheek yang lebih kerennya lagi baterai yang digunakan terbuat dari limbah kulit
pisang yang biasanya bikin orang jatuh karena orang terpeleset dan ini
benar-benar keren meski sangat sederhana tapi membuatnya juga dengan kerja
keras lho, dan yang terakhir menjadi juara 3 Cerdas cermat yang diikuti 2 orang
teman sekelas alias 2 Ulfa yang begitu membanggakan bagi kami.
Terima
kasih kepada semua teman yang telah membantu jalannya acara disekolah, terima
kasih kepada teman-teman yang rela mengorbankan waktu, tenaga dan fikirannya
untuk menyukseskan kaya-karya kita, terima kasih juga kepada teman-teman yang
mendukung kami dalam membuat dan menyelesakan karya-karya kami, berterima kasih
kepada Bapak dan Ibu guru yang mendukung kami dan memantau perkembangan kami
dan memberi waktu luang untuk menyelesaikan karya-karya. Tentu yang penting
adalah kami berterima kasih kepada Orang tua yang selalu mendukung kami
menggapai impian, kami pulang malam bukan berarti kami menjadi anak yang nakal,
kami tetap putra-putri yang baik dan taat kepada aturanmu, hanya saja kami
harus benar-benar meluangkan waktu kami untuk sebuah tanggung jawab. Mungkin
ini bukan prestasi yang besar namun ini sangat membanggakan bagi kami sendiri,
bukan karena kami merasa pintar, bukan kami merasa pandai, bukan pula kami
merasa sangat perfect namun semua itu karena kami berdiri setelah berbagai
cobaan menimpa kami, kami berdiri setelah badai dan angin meluluhlantahkan hati
serta fikiran kami, dan kami tetap
berdiri meski perang saudara berkobar diantara kami. Itulah yang membuat semua
terasa lebih baik dan lebih diantara yang lebih. Dan siapapun itu anggota dari
XII APK 3 SMKN 1 TUREN angkatan 2015-2016 aku sangat menyayangi kalian,
keluarga yang mengenalkanku berbagai hal, berbagai pengalaman dan berbagi
pengetahuan. Kita akan menghadapi UNAS
di 4 April mendatang dan yakinlah kita akan sukses bersama seperti kesuksesan
yang telah kita raih sebelumnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar