Jumat, 04 September 2015

JALAN KEMENANGAN


Hallo September..... yup tak terasa hari semakin bertambah, umur bertambah, pengalaman bertambah, pengetahuan bertambah dan tak luput dosa juga bertambah pula, namun meski begitu tak akan menghalangi kita untuk tetap mencoba berkarya dan berprestasi bukan ..??  
Iya bulan lalu 17 Agustus 2015, kita baru saja merayakan HUT kemerdekaan RI yang ke—70 dengan bertemakan “AYO KERJA”. Ngerti kan makna dan maksudnya dari 2 kata itu? Yup, teman-temanku pernahkah kalian berfikir kira-kira apa yang telah kita lakukan untuk negara?, apa yang telah kita lakukan untuk agama? Apa yang telah kita lakukan untuk sekolah ? apa yang telah kita lakukan untuk orang tua ? mungkin beberapa dari teman-teman ada yang telah mampu membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua, tapi saya yakin pasti ada yang belum  dapat memenuhi itu tadi. Itulah yang harus kita fikirkan sekarang.
Dari kata “AYO KERJA” kita diajak memikirkan apakah kita selama ini bermalas-malasan atau kita biasa-biasa aja, atau bahkan kita orang yang berkerja sangat keras ? seharusnya kita juga memikirkan hal itu dan apapun jawabannya entah kita orang yang malas, biasa-biasa aja ataupun pekerja keras kita diwajibkan dan kudu kerja-kerja dan kerja dan yang gak kalah penting dan paling penting itu ibadah kepada sang pencipta yang gak boleh menurun dan berkurang lho ya... mengapa kita musti bekerja ? mengapa harus dengan bekerja ? tentu karena jika kita tidak bekerja setinggi apapun mimpi kita tak akan mampu menggapainya, ibaratnya nih kita sedang lapar dan kita sedang duduk didepan meja makan yang berisi beraneka jenis makanan yang sehat lagi mengenyangkan, tentu saya berani jamin kalau kita pasti ingin makan, dan pertanyaanya adalah kira-kira jika kita malas untuk mengambil makanan yang ada di meja akankah kita akan kenyang ? akankah rasa lapar seketika hilang hanya dengan memandang makanan saja ? tidak kita harus ada action untuk membuktikan dan mewujudkan keinginan kita. Maka dari itu kita juga harus kerja. Eh tapi semboyannya kayaknya perlu ditambah, menjadi “AYO KERJA DAN IBADAH” kayaknya itu lebih keren deh hehehe J
Dan Di bulan agustus inilah kelas kami XII APK 3 mencetak sebuah cerita indah yang pasti tak akan pernah terlupa oleh setiap penghuni didalamnya, di HUT RI yang ke-70 ini menjadi bulan yang menyenangkan sekaligus tersebuk, banyak rekor yang kupecahkan hehe (bukan rekor muri atau rekor dunia lho ya..). Di sekolahku tercinta SMKN 1 TUREN memperingati HUT RI dengan cara yang berbeda. Salut juga sama teman-teman OSIS atas ide-idenya. Jika HUT RI biasanya diwarnai dengan lomba-lomba balab karung, sepak bola, makan krupuk, panjat pinang dan lain-lain. Maka sekolahku beda, sekolah mengadakan lomba yang jujur saja memaksa muridnya untuk kerja lebih keras dan juga lebih ekstra. Lomba-lomba yang diadakan antara lain : Fotografi, film pendek, paduan suara, cipta karya, tangkap lele, cerdas cermat dan pidato bahasa inggris yang wajib diikuti oleh setiap kelas, dan hukumanya jika tidak mengikuti 1 lomba saja kelas yang bersangkutan akan didenda sebesar 250.000 rupiah, woooww mahal juga..
Kala itu kami memiliki segunung tugas yang harus segera diselesaikan, kami harus membagi waktu kami untuk pelajaran dikelas, ekstrakurikuler, dan juga lomba yang akan berlangsung. Pada awalnya mengingat kami sudah berada di kelas XII kami berniat untuk tidak mengikuti beberapa lomba yang merepotkan dan menyita waktu, seperti film, paduan suara, dan juga cipta karya. Kami berfikir lebih baik membayar dari pada kita berfikir sesuatu yang belum tentu kita akan memenangkannya. Namun, perdebatan terjadi didalam kelas, semua mengutarkan pendapatnya masing-masing dan menganggap bahwa argumennya kuat. Pada akhirnya ketua  kelas memutuskan untuk mengikuti semua lomba yang ada dari pada kita harus terpecah karena sesuatu hal yang sangat sepele.
Kami menganggap bahwa ini akan sulit, kami tak akan mengharapkan apa-apa selain kami tidak didenda, kami hanya berpartisipasi belaka. Dan beberapa anggota kelas telah kami beri kepercayaan untuk mengurusi lomba sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam proses latihan dan penyelesaian karya lomba jangan pernah bayangkan kalau semua berjalan dengan mulus, ada saja sesuatu yang selalu membuat diantara kita ada yang marah dan sedih. Semua hal yang kita lakukan untuk persiapan lomba dihiasi dengan pertengkaran, dilempari dengan cacian, dihujani tangisan dan dihantui tugas yang selalu mengintai. Namun karna kami tak pernah takut kalah dan karena kami tak pernah takut kecewa maka kami  selalu berusaha yang terbaik yang bisa kami lakukan.
Dalam pembuatan film beberapa diantara kami musti pulang jam 8-9 malam (bisa kebayang nggak? Yang pulang malam ini cewek lho?) dan kami telah siap menerima hukuman dari orang tua karna pulang sekolah yang terlalu larut. Dalam pembuatan Cipta karya di hantui rasa takut karena alat pemutar yang sempat gak terselesaikan serta kelompok kerjanya yang harus pulang larut malam demi menyelesaikan tugasnya. Cerdas cermat, mereka yang diberi kepercayaan belajar tiap kali ada waktu bagi mereka, mengingat tugas mereka yang tak pernah selesai karena selalu ditambah dan ditambah. Dalam Lomba Paduan suara yang seluruh warga kelas musti belajar lirik+nada yang baru saja mereka dengar dengan benar dan mereka belajar bagiamana agar suara mereka kuat sampai nada tinggi. Dalam Lomba Fotografi mereka berkerja keras mencari objek yang cocok dan berkerja keras membuat susunan kata agar lebih menarik. Dalam Lomba Tangkap lele yang bertanggung jawab harus mati-matian menangkap lele dengan membuang jauh-jauh rasa takut dan rasa geli, beneran salutt banget yang rela membasahi dirinya dengan air yang bercampur dengan lele demi kelas. Dan lomba yang terakhir yang enggak kalah kerja kerasnya adalah pidato dalam bahasa inggris, pidato dalam bahasa indonesia aja susahnya minta ampun, naik keatas panggung pidato aja udah ngeri banget rasanya apalagi pidato dengan bahasa inggris ? pasti kerja kerasnya juga double double tuh.
Pada akhirnya, Tuhan telah menjawab semua do’a kami, Tuhan telah membayar semua kerja keras kami. Ya.. kami keluar sebagai pemenang disekolah. Jujur saja kami tak pernah sesenang ini mengapa ? karena persiapan kami yang bahkan tidak matang sama sekali,persiapan yang diselimuti dengan darah pertengkaran yang mengancam kekompakan sebuah keluarga besar, persiapan yang membuat kami saling membenci, memaksa kami saling menyakiti, persiapan yang pada akhirnya mendewasakan kami menjadi keluarga yang saling mengerti karakter satu sama lain, keluarga yang saling menyayangi, saling mendukung dan saling diantara yang saling. Kami menjadi juara 1 Paduan suara dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan lagu andalan kami yang bahkan kami gak pernah tau judulnya yaitu “Indonesia Jaya”, Menjadi Juara 1 Lomba Cipta Karya dengan sebuah karya yang sederhana namun sangat berguna yaitu “Mesin Penyaring Tepung” oleh Team Krew wheek yang lebih kerennya lagi baterai yang digunakan terbuat dari limbah kulit pisang yang biasanya bikin orang jatuh karena orang terpeleset dan ini benar-benar keren meski sangat sederhana tapi membuatnya juga dengan kerja keras lho, dan yang terakhir menjadi juara 3 Cerdas cermat yang diikuti 2 orang teman sekelas alias 2 Ulfa yang begitu membanggakan bagi kami.
Terima kasih kepada semua teman yang telah membantu jalannya acara disekolah, terima kasih kepada teman-teman yang rela mengorbankan waktu, tenaga dan fikirannya untuk menyukseskan kaya-karya kita, terima kasih juga kepada teman-teman yang mendukung kami dalam membuat dan menyelesakan karya-karya kami, berterima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang mendukung kami dan memantau perkembangan kami dan memberi waktu luang untuk menyelesaikan karya-karya. Tentu yang penting adalah kami berterima kasih kepada Orang tua yang selalu mendukung kami menggapai impian, kami pulang malam bukan berarti kami menjadi anak yang nakal, kami tetap putra-putri yang baik dan taat kepada aturanmu, hanya saja kami harus benar-benar meluangkan waktu kami untuk sebuah tanggung jawab. Mungkin ini bukan prestasi yang besar namun ini sangat membanggakan bagi kami sendiri, bukan karena kami merasa pintar, bukan kami merasa pandai, bukan pula kami merasa sangat perfect namun semua itu karena kami berdiri setelah berbagai cobaan menimpa kami, kami berdiri setelah badai dan angin meluluhlantahkan hati serta fikiran kami, dan kami  tetap berdiri meski perang saudara berkobar diantara kami. Itulah yang membuat semua terasa lebih baik dan lebih diantara yang lebih. Dan siapapun itu anggota dari XII APK 3 SMKN 1 TUREN angkatan 2015-2016 aku sangat menyayangi kalian, keluarga yang mengenalkanku berbagai hal, berbagai pengalaman dan berbagi pengetahuan.  Kita akan menghadapi UNAS di 4 April mendatang dan yakinlah kita akan sukses bersama seperti kesuksesan yang telah kita raih sebelumnya..

Oleh : Siti Ifroh Hana (XII APK 3 SMKN1 TUREN)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar