Kebersamaan Tak Pernah Terlupakan
Tak terasa liburan
akhir semester telah tiba, meski semester ini berkahir dengan kekecewaan akan
nilai yang kurang memuaskan, hmmm salah bukan nilai yang kurang memuaskan
tetapi ranking yang tidak memuskan namun tetap saja liburan akhir semester
harus menyenangkan dan mengesankan. Aku tak boleh larut dalam penyesalan dan
aku akan buktikan di semester yang akan datang mengingat masih ada 2 semester
yang harus aku tempuh.
Aku
terbiasa dengan kehidupanku yang serba sibuk, belajar disekolah, sibuk dengan
kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan lain yang sekolah tugaskan kepadaku yang
membuatku merasa berguna. Walau begitu aku tak boleh melupakan kewajibanku
untuk mengaji, meski aku sangat sibuk aku selau mencoba menyempatkan diri untuk
mengaji dan aktif dalam kegiatan dakwah remaja. Oleh karenanya liburan kali ini
yang bertepatan dengan menyambut bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri
membuat liburan sekolah yang panjang yaitu 1,5 bulan, bisa bayangkan betapa
bosennya hiduku setelah mendapati kesibukan yang super.
Bulan
ramadhan disambut dengan suhu udara yang sangat dingin, meski aku belum pernah
merasakan dinginnya salju, namun suhu udara kali ini sangat dingin untuk ukuran
negara beriklim tropis. Meski begitu aku tetap harus bangun jam 3 pagi untuk
sahur, aku bahkan tidur kembali setelah makan sahur karena suhu yang sangat
dingin dan berusaha bangun kembali setelah adzan subuh berkumandang.
Meski
suhu udara sangat dingin tradisi jalan-jalan muda-mudi dan anak-anak di pagi
hari saat bulan ramadhan sambil menyalakan petasan tetaplah dijalankan. Mereka
berjalan menyusuri jalan besar sambil menyalakan petasan dengan asyik. Meski
aku tergolong remaja entah mengapa aku tak sepemikiran dengan mereka, mebuang-buang
waktu hanya untuk kedinginan di jalan dan membahayakan diri dengan petasan.
Ibuku selalu mengingatkan aku untuk mengaji.
Walaupun
aku berusaha mengisi waktu luangku dengan berbagai macam kegiatan tetap saja
banyak waktuku yang terbuang sia-sia dan itu sangat membuatku bosan dan penat.
Hariku hanya diisi dengan belajar memasak dari ibuku, bersih-bersih rumah,
mendengarkan musik dan juga nonton film. Untungnya ada agenda di kelas yang
cukup menyenangkan di hari ke- 11 liburan. Kami akan membagikan takjil gratiss
di jalan-jalan sekitar turen, inilah acara yang kutunggu-tunggu sejak awal
liburan, aku sudah membayangkan betapa serunya saat-saat aku berbagi dengan
saudara-saudaraku yang membutuhkan, saat-saat kebersamaanku dengan teman-teman
sekelasku dan rencananya kami akan memasak makanan itu sendiri dan mengakhiri
acara dengan berbuka puasa bersama di rumah salah satu teman sekelas kami.
Kami
tau yang kami berikan cukup sederhana dan jauh dari kata mewah tetap saja kami
akan merasa senang jika kami berbagi dengan sesama dan kami percaya apapun itu
meski jauh dari kata mewah dan sangat dekat dengan kata sederhana kami akan
merasa mewah jika itu kami lakukan bersama-sama. Singkatnya apa-apa yang
dilakukan bersama-sama meski berat sekalipun akan terasa menyenangkan. Hehe...
dan aku akan berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengambil hikmah
dan apa-apa yang akan aku pelajari saat itu.
*******
Dan akhirnya hari itu telah tiba,
waktu dimana aku akan berbagi dengan sesama bersama kawan-kawan tercinta. kami
menyiapakan takjil bersama-sama mulai dari menata cup, mengisi cup dengan
cincau, jelly, gula, santan dsb kami lakukan secara bersama-sama. Meski sangat
banyak kami tak merasa penat karena apapun yang dilakukan bersama-sama meski
berat sekalipun akan terasa ringan. Meski ada 5 dari anggota kelas kami yang
berhalagan hadir karena mereka menyempatkan liburan ke luar kota dan kampung
halaman, suasana kebersamaan tidak luntur begitu saja.
Kami
berusaha membagi tugas dengan rata agar perkerjaan cepat selesai, ada yang
menata tempat, menyiapakan plastik dan lain sebagainya sehingga pukul 4.30 kami
telah siap membagi takjil kepada musyafir-musyafir di jalan secara geratiss....
kami membagikan takjil di jalan-jalan depan sekolah dengan diiringi band
sekolah yang membuat acara tidak sepi. kami sangat bahagia melihat orang-orang
disekitar tersenyum menerima apa yang kami berikan walau yang kami berikan
sangatlah sederhana.
Acara
kami akhiri dengan buka puasa bersama disalah satu rumah teman kami yang
membuat kebersamaan kami semakin erat. Kami menikmati hidangan yang menurut
kami hidangannya sangat beragam hingga kami bingung mana dulu yang akan kami
makan. Kami sangat berterima kasih kepada teman kami sekeluarga yang rela
berepot-repot ria hanya untuk membuat kami nyaman saat berbuka puasa. Dan
kenangan ini tak akan pernah kami lupakan sebagai kenangan dimasa putih abu-abu
yang benar-benar akan membuat kami rindu satu sama lain jika waktu memisahkan
kami setelah wisuda nanti..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar