Senin, 29 Juni 2015

Kebersamaan Tak Pernah Terlupakan

      Kebersamaan Tak Pernah Terlupakan

Tak terasa liburan akhir semester telah tiba, meski semester ini berkahir dengan kekecewaan akan nilai yang kurang memuaskan, hmmm salah bukan nilai yang kurang memuaskan tetapi ranking yang tidak memuskan namun tetap saja liburan akhir semester harus menyenangkan dan mengesankan. Aku tak boleh larut dalam penyesalan dan aku akan buktikan di semester yang akan datang mengingat masih ada 2 semester yang harus aku tempuh.
            Aku terbiasa dengan kehidupanku yang serba sibuk, belajar disekolah, sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan lain yang sekolah tugaskan kepadaku yang membuatku merasa berguna. Walau begitu aku tak boleh melupakan kewajibanku untuk mengaji, meski aku sangat sibuk aku selau mencoba menyempatkan diri untuk mengaji dan aktif dalam kegiatan dakwah remaja. Oleh karenanya liburan kali ini yang bertepatan dengan menyambut bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri membuat liburan sekolah yang panjang yaitu 1,5 bulan, bisa bayangkan betapa bosennya hiduku setelah mendapati kesibukan yang super.
            Bulan ramadhan disambut dengan suhu udara yang sangat dingin, meski aku belum pernah merasakan dinginnya salju, namun suhu udara kali ini sangat dingin untuk ukuran negara beriklim tropis. Meski begitu aku tetap harus bangun jam 3 pagi untuk sahur, aku bahkan tidur kembali setelah makan sahur karena suhu yang sangat dingin dan berusaha bangun kembali setelah adzan subuh berkumandang.
            Meski suhu udara sangat dingin tradisi jalan-jalan muda-mudi dan anak-anak di pagi hari saat bulan ramadhan sambil menyalakan petasan tetaplah dijalankan. Mereka berjalan menyusuri jalan besar sambil menyalakan petasan dengan asyik. Meski aku tergolong remaja entah mengapa aku tak sepemikiran dengan mereka, mebuang-buang waktu hanya untuk kedinginan di jalan dan membahayakan diri dengan petasan. Ibuku selalu mengingatkan aku untuk mengaji.
            Walaupun aku berusaha mengisi waktu luangku dengan berbagai macam kegiatan tetap saja banyak waktuku yang terbuang sia-sia dan itu sangat membuatku bosan dan penat. Hariku hanya diisi dengan belajar memasak dari ibuku, bersih-bersih rumah, mendengarkan musik dan juga nonton film. Untungnya ada agenda di kelas yang cukup menyenangkan di hari ke- 11 liburan. Kami akan membagikan takjil gratiss di jalan-jalan sekitar turen, inilah acara yang kutunggu-tunggu sejak awal liburan, aku sudah membayangkan betapa serunya saat-saat aku berbagi dengan saudara-saudaraku yang membutuhkan, saat-saat kebersamaanku dengan teman-teman sekelasku dan rencananya kami akan memasak makanan itu sendiri dan mengakhiri acara dengan berbuka puasa bersama di rumah salah satu teman sekelas kami.
            Kami tau yang kami berikan cukup sederhana dan jauh dari kata mewah tetap saja kami akan merasa senang jika kami berbagi dengan sesama dan kami percaya apapun itu meski jauh dari kata mewah dan sangat dekat dengan kata sederhana kami akan merasa mewah jika itu kami lakukan bersama-sama. Singkatnya apa-apa yang dilakukan bersama-sama meski berat sekalipun akan terasa menyenangkan. Hehe... dan aku akan berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengambil hikmah dan apa-apa yang akan aku pelajari saat itu.
*******
            Dan akhirnya hari itu telah tiba, waktu dimana aku akan berbagi dengan sesama bersama kawan-kawan tercinta. kami menyiapakan takjil bersama-sama mulai dari menata cup, mengisi cup dengan cincau, jelly, gula, santan dsb kami lakukan secara bersama-sama. Meski sangat banyak kami tak merasa penat karena apapun yang dilakukan bersama-sama meski berat sekalipun akan terasa ringan. Meski ada 5 dari anggota kelas kami yang berhalagan hadir karena mereka menyempatkan liburan ke luar kota dan kampung halaman, suasana kebersamaan tidak luntur begitu saja.
            Kami berusaha membagi tugas dengan rata agar perkerjaan cepat selesai, ada yang menata tempat, menyiapakan plastik dan lain sebagainya sehingga pukul 4.30 kami telah siap membagi takjil kepada musyafir-musyafir di jalan secara geratiss.... kami membagikan takjil di jalan-jalan depan sekolah dengan diiringi band sekolah yang membuat acara tidak sepi. kami sangat bahagia melihat orang-orang disekitar tersenyum menerima apa yang kami berikan walau yang kami berikan sangatlah sederhana.

            Acara kami akhiri dengan buka puasa bersama disalah satu rumah teman kami yang membuat kebersamaan kami semakin erat. Kami menikmati hidangan yang menurut kami hidangannya sangat beragam hingga kami bingung mana dulu yang akan kami makan. Kami sangat berterima kasih kepada teman kami sekeluarga yang rela berepot-repot ria hanya untuk membuat kami nyaman saat berbuka puasa. Dan kenangan ini tak akan pernah kami lupakan sebagai kenangan dimasa putih abu-abu yang benar-benar akan membuat kami rindu satu sama lain jika waktu memisahkan kami setelah wisuda nanti..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar