jujur aja, sebenernya saya gak tau kenapa saya harus punya blog, tapi karena kakak saya pernah bilang, "blog juga akan melatih kamu untuk sering-sering menulis, dan apapun ide bisa kamu jadikan tulisan yang menarik". dari perkataan itulah yang membuat saya berfikir untuk mencoba meski mungkin isinya tak begitu baik. namun seiring berjalannya waktu saya akan terus berusaha untuk membuat blog ini menjadi lebih baik dan lebih menarik lagi. :-)
dan ini adalah cerpen yang saya buat sendiri tetapi saya yakin masih memiliki banyak sekali kekurangan. cerpen ini juga belajar dari kakaku Fili Hauw lho... semoga berguna dan bermanfaat. dan terima kasih kepada temanku Titin karena mau membaca cerpen ini sebelumya hehe ;-)
Cinta yang tertunda
Semilir angin begitu terasa dingin, menambah kesejukan disalah satu sekolah yang begitu hijau dan dipenuhi pepohonan rindang. Terasa sejuk dan tenang dikala menikmati anugrah yang begitu menyenangkan dari Tuhan Yang Maha Esa. Terdengar suara lonceng berbunyi, pertanda bahwa aku harus segera meninggalkan tempat indah favoritku ini dan segera masuk kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Kulangkahkan kaki begitu cepat sambil setengah berlari dan berharap sampai dikelas dengan tepat waktu. Akan terjadi masalah jika sampai aku terlambat masuk kelas. Namun, tuhan tak mengijinkan itu semua. Seorang manusia berbadan tinggi tegap dan berkulit putih, berpakaian rapi dengan rambut yang sedikit dijabrikkan menabrakku keras hingga aku terpental dan jatuh. Sakiiit sekali…. Aku berharap ada permohonan maaf yang keluar dari mulutnya. Tapi setelah beberapa menit tak ada sepatah katapun yang keluar, ia hanya memandangiku dangan penuh rasa jengkel dan marah.
“ maafkan aku, aku terburu-buru dan tak sengaja.” Ku mengucap maaf berusaha meredam suasana yang begitu tak enak ini dan segera kembali ke kelas. Tetapi respon yang kuharapkan baik begitu jauh berbada.
“ makanya jangan lari sambil nengok ke belakang, punya mata itu untuk lihat kedepan, bukan untuk lihat kebelakang mulu kayak maling bodoh dikejar masa.”
Mendengar kata-kata bodoh aku yang sudah lewat didepannya dan sekarang tepat berada dibelakangnya seketika menghentikan langkah. Aku sangat kecewa dengan jawaban orang ini yang sama sekali tak merasa bersalah telah mebuatku terjatuh, meski ku tahu bisa jadi aku yang kurang hati-hati.
“ apa yang kau katakan..?? orang bodoh ? siapa ? bukankah orang bodoh adalah orang yang tak tau apa-apa dan tak tau sopan santun..?? aku sudah minta maaf padamu tapi kau mengabaikannya dan berkata bodoh padaku. kali ini aku akan diam saja, lain kali kau akan mati. Mintalah ajari sopan santun pada orang tuamu !”
Aku berbalik badan dan ingin pergi meninggalkan tempat yang begitu menjengkelkan dan menyebalkan ini, aku sudah muak dan tak ingin memperkeruh suasana. Tapi rupanya orang gila yang tak punya sopan santun itu tidak terima dengan apa yang ku katakan, tapi kufikir dia harus belajar menerima.
“ apa yang akan kau lakukan ? kau akan membunuhku ? sadis sekali ? akan begitu menarik jika kau benar-benar membunuhku, pada akhirnya akan ada 2 hantu disekolah ini. Dan kita akan segera mati bersama.”
Celotehnya yang mulai melantur tak begitu kuhiraukan, mengingat aku sudah terlambat masuk ke kelas “ sayang sekali jika waktuku habis terbuang oleh orang kosong dan bodoh sepertimu, kuharap kita tak berjumpa. “
Terakhir salam perpisahanlah yang bisa kuucapkan, aku bergegas meninggalkannya dan pergi kekelas dengan hati yang begitu jengkel dan marah. Tapi ketika sudah sampai didepan kelas, dengan cepat aku merubah wajahku dengan memelas dan mengeluh atas insiden terjatuh, Karena kulihat guruku sudah memasuki ruangan kelas.
“ assalamu’alaikum “ teman-teman sekelas dan juga guruku terlihat heran melihatku,
“maafkan aku .. aku terpeleset dan jatuh di toilet hingga aku kesulitan untuk berjalan”
rupanya aktingku berhasil, guruku mempersilahkan aku duduk dan aku tebebas dari hukuman terlambat masuk kelas. Ku lihat teman sebangku ku tersenyum geli. Sesegera mungkin aku melototkan mataku padanya dan segera pula ia menghentikan tawanya. Akhirrnya aku sampai ditempat duduk setelah mengalami berbagai rintangan untuk bisa duduk di kursi yang jelek ini. Kulihat sekeliling kelas, ku dapati manusia bodoh dan mengerikan berdiri diluar kelas dan tepat dijendela luar. Rupanya ia mengikutiku, dan kulihat ia berkata “ dasar tukang bohong” dan tertawa mengejek. Tak kuhiraukan tawa orang bodoh itu karena memang sebenarnya aku juga tidak berbohong mengenai aku telah jatuh, tapi tempatnya aku yang bohong.
*********
Beberapa hari belalu, kulalui hari-hariku dengan penuh kegembiraan, aku memang tak begitu banyak beban. Semua tugas-tugas dari guru-guruku telah kuselesaikan dengan baik. hal ini membuatku begitu ringan menghadapi hidupku kali ini. Jam istirahat tiba, aku sudah berencana untuk menghabiskan waktu istirahat dikantin sekolah. Aku dan teman-temanku bergegas menuju kantin sambil berbincang-bincang apakah yang hendak kami beli nanti dikantin sekolah. Setelah melewati lapangan basket dan taman sebentar lagi kami akan sampai dikantin yang beresih dan nyaman. Namun sebelum aku menginjakkkan kakiku dikantin, seseorang telah menarik tanganku dengan keras dan menyeretku yang entah kemana aku akan dibawa aku juga tak tahu.
“ hey.. apa yang kau lakukan..?? hey ornag bodoh dan tak tau sopan santun, kau ingin aku marah lagi..?? kau sudah gila yah haaa..???????????”
“ iya , aku ingin kamu marah lagi, kenapa ? tidak mau ? telat kau sudah marah “
“ kau mengajakku kemana? Lepaskan aku dan aku akan ikut denganmu “ jawabku mencoba membohongi orang gila yang ada dihadapanku ini.
“ telah kulepaskan dan sekarang ikuti aku “ jawabnya sambil melepaskan tanganku.
“ siapa yang sudi mengikuti orang bodoh sepertimu ? kau tau ? aku sangat lapar. “
Dengan tanpa rasa bersalah seketika ia memasukkan roti kedalam mulutku yang masih menganga dan menarikku lagi , sungguh ini benar-benar memalukan apalagi kejadian ini didepan kantin.
“ sudah sampai”
“ apanya yang sudah ?? aku lapar dan aku mau kekantin bukan ke taman belakang sekolah.” Berontakku.
“ bukankah tadi kau sudah makan roti ?
“ kau sudah gila ? roti itu cuman mampir diperutku, oh tidak… lebih tepatnya lewat. Roti itu hanya sepotong..??”
Kulihat ia bernafas panjang dan menatapku tajam. Jujur saja aku sedikit takut melihatnya. Satu langkah,dua langkah, tiga langkah aku mulai mundur, tapi orang gila itu mengikuti setiap kangkahku. Aku tak tahan lagi, aku begitu ketakutan. Akhirnya aku memutuskan untuk berlari. Tapi orang gila itu dengan sigap menahanku dan mengucapkan kata yang begitu tak duga.
“ aku mencintaimu aira… ku mohon jangan pergi” sontak aku kaget dan begitu tak percaya. Bagaimana bisa orang yang begitu menjengkelkan ini ? hah sudahlah aku yakin orang ini hanya main-main. Tapi aku hanya diam saja mendengar semua yang terucap dari mulutnya.
“ sejak awal , aku sudah menaruh perhatian berbeda padamu, kurasa caramu memberontak dan melawan kata-kataku begitu menarik. Beberapa hari ini aku mulai memperhatikanmu, kau begitu ceria dan manis. Dan aku tertarik padamu.”
Aku terpaku mendengar semua yang terucap dari mulutnya. Tapi aku tak percaya dengan ini semua. Aku benar-benar yakin ia adalah orang yang sombong, bodoh dan tak punya sopan santun.
“ dan kau fikir aku akan percaya ??? “ ku ungkapkan kejujuran hatiku yang memang benar-benar tak percaya. “ kenapa ?? kau menyukaiku ? karena aku ceria? Karena aku manis ? atau kau taruhan dengan temanmu ?” kulihat ornag bodoh itu tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata terakhirku tadi .
“ kau ini terlalu sering nonton film , kau kira kau begitu cantik dan manis ? hingga kau menjadi bahan taruhan ?”
“ ehmm… kurasa begitu “
“ dasar bodoh “ ia mendatangiku dan mengacak-ngacak rambutku, kurasa orang ini begitu yakin, padahal aku baru beberapa hari melihatnya, begitu pula dia. Tapi ia telah begitu banyak mengenalku, mengetahui namaku, sampai-sampai ia juga mengetahui hobbyku yang suka nonton film.
“bagaimana ?? mau tidak jadi pacarku ?”
“ kau sudah gila?? Aku baru mengenalmu ?”
“ owh.. jadi kalau kau sudah lama mengenalku kau akan mau jadi pacarku ???”
“ idiiiiiiiihhhhhhh..nih orang benar-benar tak waras. Dengar yah.. aku tak akan pernah pacaran sebelum aku lulus SMA, ini sudah janjiku pada kedua orang tua ku, dasar bodoh” kuungkapkan janjiku yang dulu pernah kukatakan pada kedua orang tua ku sambil melirik nama yang tercantum diseragamnya. Andrian … yah andrian namanya, seketika itu pula aku sadar bahwa siapapun bisa tau namaku jika dia mau melihat nama yang tertera diseragamku. Aku fikir aku benar-benar bodoh. Hingga pada akhirya lonceng berbunyi pertanda aku harus segera masuk kelas.
“ dengar. Gara-gara kau aku jadi kelaparan kau sungguh jahat” dan aku segera pergi.
Sejak saat itu aku jarang lagi bertemu dengan andrian, orang yang membuatku begitu kaget dan tak percaya. Entah mengapa..???, sejak saat itu pula aku begitu ingin tahu siapa dia, dan tanpa kusadari diam-diam aku mulai memperhatikan dan mulai mencari-cari tahu tentangnya. Aku tahu ini salah, tapi jujur saja bulir-bulir cinta mulai bersemi dihatiku. Tapi aku akan tetap teguh pada janjiku dan aku tak akan mengecawakan kedua orang tuaku.
Aku baru tahu ternyata ia satu tingkat lebih tinggi dariku. Dilihat dari kelasnya XII IPA 1 secara mudah dapat kusimpulkan bahwa ia anak yang smart hal ini membuatku sedikit bangga padanya. Namun setelah kejadian di taman belakang sekolah ia tak pernah lagi menyapaku atau melihatku, dia selalu cuek dan seperti tak pernah mengenal aku sebelumnya. Tapi aku tak akan bersedih dan untuk apa aku harus resah hanya karena dia tak memperhatikanku lagi.
Hingga pada akhirnya andrian lulus. Dalam hati aku begitu bangga akan kelulusannya yang gemilang, kulihat ia begitu bahagia. Aku tetap diam dan tak pernah mengucapkan ucapan apapun padanya bahkan ucapan selamat sekalipun. Kukira ini adalah saat yang baik bagiku saat dimana aku harus segera melupakannya
Setelah andrian lulus aku tak pernah lagi mengingatnya atau bahkan memikirkannya. Ujian Nasionalku begitu menyihirku untuk melupakan segala masalah dan bebanku untuk begitu serius belajar. Aku begitu sibuk dengan ujian nasionalku yang sudah didepan mata aku tak mau nilaiku jelek aku ingin nilaiku memuaskan dan memudahkanku untuk memilih beragam universitas yang aku inginkan. Aku begitu serius dan tak punya waktu lagi untuk memikirkan hal-hal yang tak penting.
Hingga pada akhirnya aku telah melewati masa-masa sulitku di SMA. Pengumuman kelulusan telah tiba, menandakan bahwa aku harus segera meninggalkan sekolah yang menyimpan kenangan indah dan pahit ini. Aku begitu bahagia dan senang telah menepati janjiku pada kedua orang tuaku dan tentunya aku begitu bahagia telah lulus dengan nilai yang tak mengecewakan. Aku bersyukur sekali pada Tuhan Yang Maha Esa. Dan yang paling membuatku senang sebentar lagi kau akan menjadi seorang mahasiswa. Ini benar-benar hal yang sangat-sangat ku tunggu.
Setelah upacara kelulusan aku diajak teman-temankuk berjalan-jalan mengelilingi sekolah dan mencoba mengingat kenangan dan apapun yang terjadi selama aku menimba ilmu disekolah ini. Satu persatu tempat kukunjungi. Ada rasa menangis dan tawa saat mengingat masa-masa yang harus segera ku tingalkan ini. Hingga pada akhirnya sampailah aku ditaman belakang sekolah. Seketika aku ingat kejadian indah sekaligus kenagan saat andrian menyatakan hal konyol tentangku aku tersenyum sendiri saat mengingat kejadian itu. Begitu lama memandangi taman yang membuatku jatuh cinta pada seseorang.
Tiba-tiba tersengar suara seseorang yang kurasa aku mengenalnya. “ hey bodoh.. selamat atas kelulusanmu” ucap orang itu datar, aku kumenoleh dan kaget melihat seorang laki-laki yang terlihat semakin dewasa setelah hampir 1 tahun tak melihatnya. Dan aku benar-benar terkejut melihatnya disini.
“ hey.. bagaimana kau bisa disini ?”
“ seharusnya kau berterima kasih padaku karena aku telah mengucapkan selamat atas kelulusanmu sedangkan kau dulu tidak sama sekali.” Jawab andrian mencoba membandingkan.
“ iya deh terima kasih yah..”
“owh iya.. bagaimana?”
“apanya yang bagaimana ?”
“ kau ini bukankah kalau sudah lulus kau boleh pacaran ? sekarang bagaimana ? kau mau tidak ?”
“ hey kau sudah gila ?”
“ aku yakin pasti jawaban itu lagi “ jawab andrian mengungkapkan kekesalannya .“aira kau boleh pacaran sekarang, tapi aku tak akan memintamu untuk menjadi pacarku lagi”. tegas andrian. Jujur saja aku tetap tenang dan tak kaget sekalipun karena aku merasa pasti dia sudah ada wanita yang jauh lebih baik darikku.
“ aku tahu itu..” jawabku enteng.
“apa ? kau sudah tau ? kau sudah tau kalau akau akan melamarmu ?”
“ haa ? “ sontak aku kaget dengan yang ia ucapkan tapi aku tak lekas percaya karena wajahnya selalu terlihat main-main. “ apa yang kau katakan ?”.
“ aku sudah biacara pada orang tuamu aira.. dan mereka mengijinkanku untuk menikahimu. Mereka membolehkan kau kuliah setelah menikah.” Aku begitu kaget tak percaya, orang tuaku ? bagaimana bisa ? apa-apaan ini.
“ hey kau sudah gila..?? kau benar-benar sudah gila yah..?? adrian sadarlah.. !!!!!”
“ dan aku juga yakin. Pasti jawaban itu yang keluar dari mulutmu.” Sejenak ia menatapku “ kau jangan khawatir kau akan tetap menjadi mahasiswa setelah menikah. Aku akan memberimu kebebasan kau melakukan aktivitas, sekarang bagaimana ? aku tak main-main kan..? siapa yang lebih gillaaa…?????”
“ tetep aja kamu… hehehe”
Aku tertawa bahagia, dan aku tak pernah berfikir sebelumnya bahwa setelah lulus SMA aku akan segera menikah. Tapi kurasa inilah yang terbaik bagiku ada seseorang yang menjagaku disampingku dan aku tetap tidak kehilangan masa-masaku untuk belajar. Ternyata selama ini andrian tidaklah cuek padaku tetapi ia menyiapkan rencana yang begitu indah dan siap untuk benar-benar menjagaku. Iya.. aku menikah dengan andrian dan saat itu pula aku percaya bahwa ia tak menjadikanku bahan taruhan atau apapun itu, tapi ia benar-benar mencintaiku dengan tulus.
oleh : Ifroh Hana